“Sa. Lisa.
Bangun”
“hmmm apaan
sih nad?”
“udah bel
istirahat ini, lo mau tidur sampe kapan?” Tanya nadia teman sebangku ku.
Mendengar itu segera kubuka mataku dan menyadari posisi ku sekarang. Kepala diatas
meja dan wajah menghadap tembok. Kuangkat kepalaku pelan – pelan dan kuedarkan
pandanganku ke sekeliling ruangan kelas. Sudah sepi. Sepertinya anak – anak
yang lain sudah pergi ke kantin. Lalu tatapanku terhenti pada Nadia yang sejak
tadi memperhatikan ku. “gila ya lo bisa banget tidur posisi kaya gitu” kata
Nadia sambil geleng – geleng kepala.
“yah yang
namanya udah ngantuk mah nad bisa – bisa aja buat gue sih” jawabku sambil
mengucek – ngucek kedua mataku. “lagian kimia makin susah aja sih kan gue jadi
males. Oh iya nad, nanti gue pinjem catatan kimia yang tadi yaaa? Boleh
kaaaan?” tanyaku memohon dengan mata berbinar – binar.
Nadia
melihatnya dengan tatapan jijik tapi kemudian dia tertawa. “iya iyaaa nanti gue
pinjemin. Udah buruan ke kantin yuk, gue udah laper nih” ajak nadia
“yuk” aku
bangkin dari tempatku, diikutin nadia. Kami bersama – sama menuju kantin. Ah
aku sampai lupa sesuatu. Kuambil hp yang kusimpan di kantong dan mulai
mengecek. No bbm, no mention, tapi ada 1 sms, aku langsung tersenyum melihatnya
karena aku tahu siapa pengirim nya. Begitu aku buka, ternyata memang benar dari
Andi. Pacarku.
From: Andi<3
“tadi abis ulangan
fisika dan susah bgt -_- yang aku pelajaran Cuma dikit keluarnya L”
Ah iya aku
ingat. Semalam aku menemani Andi belajar fisika sampai jam 11. Maksudnya
menemani dirumah masing – masing. Aku tidur begitu Andi juga tidur. Kupikir dia
bisa mengerjakannya dengan baik. Tapi tunggu. Sms ini dikirim 1 jam yang lalu.
Haduuh pasti aku sedang tidur tadi. Pasti andi menunggu balasanku.
To: Andi<3
“maaf ya say baru
bales, tadi lagi bobo hehe. Susah ya? Yaah namanya juga fisika say, kalo gak
susah namanya bukan fisika :p”
Deliv.
Kutaruh hp ini kekantong begitu aku kunci. Begitu tiba di kantin, aku dan nadia
langsung memilih tempat yang kebetulan kosong. Lucky. Karena keadaan kanting
saat jam istirahat ini sangat ramai.
“gue pesen
mie ayam dulu ya” kata nadia.
“eh gue
nitip dong nad, mie ayam juga hehe” kataku nyengir
“sip” nadia
mengacungkan jempol nya dan berjalan menuju gerobak mie ayam yang lumayan jauh.
Sambil menunggu, aku kembali mengecek hp. Belum dibalas. Hmm mungkin andi
sedang belajar.
Aku dan andi
sudah berpacaran selama 3 tahun. Kami memulai hubungan ini sejak kelas 1 SMP.
Memang tidak kusangka kami akan bertahan begitu lama. Waktu SMP kami memang
satu sekolah, tapi SMA nya beda sekolah. Awalnya memang sulit pacaran beda
sekolah, apalagi system belajar di SMA andi yang berbeda dengan sekolah –
sekolah lain. Mungkin karena SMA M.H.M adalah salah satu SMA swasta yang
terkenal dengan kedisiplinan nya di Jakarta, selain itu murid – murid disana
belajar dari jam 7 pagi sampai jam 3 sore. Sedangkan sekolah ku SMA N Y.A
sifatnya lebih bebas dan masih ada ruang untuk main, masuk jam 7 pagi sampai
jam setengah 3.
Andi sering
cerita kepadaku kalau dia sebenarnya sudah lelah sekolah disana. Tapi aku
selalu memberinya semangat untuk bertahan demi masuk ke perguruan tinggi yang
ia mau. Karena lulusan SMA M.H.M pasti banyak diterima di kampus – kampus
favorit. Memang harus ada yang dikorbankan. Salah satunya kami jadi jarang
bertemu karena beda jam pulang dan andi setiap hari pasti ada pr dari gurunya.
Belum lagi jam 4 sore dia ada les bahasa inggris sampai jam 6 setiap hari senin
dan rabu. Untuk itu kami lebih sering komunikasi lewat sms dan telfon. Urusan
ketemu minimal seminggu sekali, atau paling lama itu 2 minggu sekali. Setiap
hari aku selalu merindukannya. Aku ingin kami bisa satu sekolah lagi seperti
dulu.
“woy!
Bengong aja mbak” kata nadia membuyarkan lamunanku. Sejak kapan dia sudah duduk
di depanku? Dan sejak kapan mie ayam ini sudah berada dimeja?
“eh? Hahaha
tumben sebentar nad” kataku sambil mengambil sumpit.
“iya nih.
Anak – anak kayanya lagi pada nyobain makanan di kios baru sebelah sana” tunjuk
nadia. Kuikuti arah jari nadia. Ah ternyata benar, kios yang bertuliskan “Nasi
Rames” itu sedang dikerubuti murid – murid. Tanpa berpikir panjang langsung
kumainkin sumpit ke mie ku dan melahap nya. TLING! Bunyi pesan masuk. dengan
cepat kuletakan sumpit diatas mangkuk dan meraih hpku. Sms balasan dari andi.
Dengan cepat aku membalasnya.
“duuuh
seneng banget nih. Pasti sms dari andi ya?” tebak nadia.
“iya dooong
siapa lagi” jawabku kembali melahap mie ayamku.
“enak banget
sih kalian pacaran bisa awet gitu sampe 3 tahun. Iri deh gue, pengen gitu
pacaran lama kaya lo sa” nadia menopang dagunya.
“bisa aja
sih lo nad. Nanti kan juga dapet suami buat selamanya nad hahaha”
“iya sih. Eh
sa, gue pengen nanya sesuatu deh sama lo”
“nanya apa
nad?”
“lo pernah
bosen gak sih pacaran sama andi? Secara udah 3 tahun”
“hmmm rasa
bosen sih pasti ada nad. Cuman gue mau ngelepas andi juga susah. Gue males cari
cowo lagi. Udah cocok banget sama andi, belom tentu masih ada cowo kaya dia,
nyari nya susah kan apalagi jaman sekarang”
“cieelaaah
lisaaaa kiwkiw makin iri aja deh gue haha”
“tapi
kadang, gue pengen ngerasain galau loh nad, pengen ngerasain pdkt lagi gitu
kaya dulu”
“yeeee parah
banget dah lu. Awas aja nanti beneran galau gara2 cowo ya”
“hahaha nggak
lah gak mungkin”
Obrolan kami
kemudian dilanjutkan dengan begosip mengenai berita – berita sekolah sambil aku
membalas sms andi. Aku dan andi berusaha untuk tidak putus berkomunikasi. Kami
selalu menceritakan kejadian – kejadian disekolah supaya dia lebih mengenal
teman – teman ku begitupun sebaliknya.
Bel tanda
masuk berbunyi. Aku dan nadia berjalan menuju kelas dengan malasnya. Habis ini
pelajaran biolgi. Roman – romannya aku bakal tidur lagi nih kayanya, habis
makan pula, dengerin biologi, tinggal menunggu tepar aja ini mah. Begitu sampai
dikelas, aku langsung menduduki bangku ku diikuti nadia yang duduk disebelah
ku.
“eh udah
pada ngerjain pr biologi belom?” Tanya pita yang duduk tepat di depanku.
“belom”
jawabku.
“udah” jawab
nadia santai.
“pr apa
emang? Eh kok gue gak tau?” tanyaku sambil menggaruk – garuk kepala.
“itu loh sa,
pr biologi yang di buku cetak halaman 15 nomer 1-10 essay. Masa lo gak tau sih
sa?” kata pita. Kujawab dengan mengangkat kedua bahuku.
“makanya
kalo dikelas jangan tidur mulu cantik” kata nadia sambil menyerahkan buku
tulisnya. Kuraih buku itu dengan bingung. “nih salin cepetan sebelum bu shinta
masuk” lanjut nadia menjelaskan maksud memberikan bukunya padaku.
“nadia!
Sumpah lo baik banget. Makasih yaa” kulingkarkan tanganku dilehernya.
“iya iyaaa.
Udah cepetan salin”
“oke” dengan
cepat kuambil pulpen di tempat pensilku dan menyalin semua jawaban nadia. Nadia
memang teman yang baik. Kami memang sudah dekat sejak kelas 1 SMA, nadia adalah
orang pertama yang kukenal begitu masuk sekolah ini. Dan kami sudah sekelas
selama 2 tahun ini, itu sebabnya kami sangat dekat. Selain itu, begitu masuk
kelas 2 SMA ini aku dan nadia juga dekat dengan pita dan dhila. Yap mereka
duduk sebangku tepat didepan kami. Setiap ada tugas kelompok, kami selalu
mengerjakan nya berempat.
Fiuh.
Akhirnya selesai juga aku menulis jawaban ini. Walaupun tulisannya seperti
cakar ayam begini yang penting aku sudah mengerjakan. Pas sekali bu shinta
masuk ke kelas.
“kumpulkan
pr essay yang ibu kasih kemarin dimeja sekarang” perintah bu shinta tanpa
babibu. Aku langsung tersentak kaget dan berdiri mengikuti yang lain
mengumpulkan buku. Untung saja aku sempat menyalin pr nya.
Y
“lisa. Gue pulang duluan ya” seru
nadia.
“kenapa emang nad?” tanyaku penasaran
karena biasanya kami selalu pulang bersama.
“Mmmmm… itu…” nadia menggantungkan
kalimatnya membuatku makin penasaran. “gue dijemput dino” lanjut nadia diikuti.
“hah!? Dino? Yang dikenalin sama nyokap lo? Cieeeeelah
tinggal nunggu pj-nya aja nih gue” kataku menggoda nadia.
“iih apaansih lisaaaa orang belom
jadian kok”
“ya kan siapa tau aja, lagian udah
main jemput – jemputan. Gue doain semoga cepet jadian deh lo sama dino biar gak
galau – galau lagi lonya” godaku.
“amin amiin. Eh gue duluan ya udah ditungguin,
dadaaaah” nadia melambaikan tangannya dan segera berlari keluar kelas. Aku
membalasnya dengan cengiran lalu kulanjutkan kegiatanku membereskan buku –
buku. Nadia yang belum jadian saja sudah diantar-jemput gitu, aku sangat iri
padanya. Aku juga mau setiap hari pulang sekolah pulang bareng pacar. Tapi
keadaannya memang tidak mendukung, aku hanya bisa terus bersabar. TING. Bunyi
sms masuk. dari andi.
From: Andi<3
“kamu masih disekolah?”
To: Andi<3
“masih. Kenapa?”
From: Andi<3
“aku ada didepan gerbang sekolah kamu
nih :D cepetan keluar, aku kangen”
Aku hampir menjatuhkan hpku. Hah?
Didepan sekolahku? Andi didepan sekolahku? Tumben sekali dia tidak bilang kalau
mau kesini. Bagaimana kalau aku ternyata sudah pulang begitu ia tiba? Dasar,
ada – ada saja kekasihku yang satu ini. Sms terakhir itu tidak kubalas, kuraih
tasku dan menggendong nya lalu berlari cepat keluar kelas seperti yang
dilakukan nadia tadi. Karena saking senangnya, aku berlari menuruni tangga
karena aku tidak mau membuat andi menunggu.
Begitu sampai di bawah, aku memilih
berjalan karena sudah banyak murid, kalau diatas tadi sudah lumayan sepi. Aku
tidak henti – hentinya memasang senyuman diwajahku karena saking senang nya.
Tidak membutuhkan waktu lama untuk mencari andi, karena ia memakai seragam yang
berbeda denganku, blazer merah marun itu terlihat mencolok diantara murid –
murid SMA yang memakai kemeja putih. Andi sedang duduk dibagian depan motor
tigernya, menunduk memainkan hp nya jadi dia tidak melihatku. Aku segera
berlari kearah nya.
“wey!” seruku sambil memukul bagian
depan motornya. Andi kaget tapi kemudian langsung tersenyum. Aaaah aku begitu
merindukannya setelah seminggu tidak bertemu. “kok gak bilang – bilang sih gak
kesini?” tanyaku.
“kan aku mau ngasih kejutan buat kamu”
jawab andi sambil membelai pelan kepalaku.
“eh tapi kok tumben kamu jam segini
udah pulang?” tanyaku penasaran.
“iya guru – guru disekolaku ada
rapat gitu deh jadi murid – muridnya dipulangin jam 2 tadi. Inget kamu, jadi
langsung kesini deh”
“oooh bagus deh. Hmm kita langsung
pulang?”
“emang mau kemana sayang?”
“gatau. Aku mau jalan – jalan dulu
gitu sama kamu”
“aku
mau say, tapi jam 4 nanti aku mau kerumah robby mau ngerjain tugas bareng temen
– temen aku”
“yaaaah.
Yaudah deh”
“sekarang
aku anterin kamu pulang ya?” kujawab dengan anggukan pelan. Segera kunaiki
motor yang tinggi itu, agak ribet sih sebenarnya karena aku memakai rok yang
panjang. Begitu aku sudah duduk dengan nyaman, andi langsung menjalankan
motornya menuju rumahku.
Sepanjang
perjalanan, andi tidak henti – hentinya bercerita. Tentang pelajaran, teman –
temannya, begitu juga aku. Ah tapi aku agak sedikit kesal karena andi harus
mengerjakan tugas, padahal aku ingin jalan – jalan dulu.
“lisa
kenapa sayang?” Tanya andi yang menyadari perubahan ekspresiku lewat kaca spion
kiri nya.
“nggak
apa – apa kok” jawabku singkat. Kemudian kami saling diam. 5 menit kemudian
kami sampai didepan rumahku.
“istirahat
ya” kata andi setelah aku turun dari motornya lalu mendaratkan tangannya di
pipiku dan dicubitnya. Aku mengaduh pelan yang sebenarnya tidak sakit.
“kalo
udah nyampe dirumah robby, sms aku ya” kataku sambil menggenggam tangannya.
“iya”
jawab andi singkat. Dinyalakan mesin motornya dan berlalu. Kupandangi terus
sampai andi menghilang dari pandanganku. Dengan perasaan kesal, kuarahkan
kakiku masuk kedalam rumah.
TBC
gimana? aneh ya? jelek ya? ngebosenin ya? maklum masih pemula hahaha gatau nih mau gue buat sampe berapa part. yaaah ikutin alur cerita nya aja. abis baca, harap tinggalin komentar ya :D thanks yang udah mau baca cerita aneh ini -_-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar